Usaha Kerupuk Raih Omset Belasan Juta Perbulan

Usaha Kerupuk Kemplang Raih Omset Rp 15 Juta Perbulan

Suprapti, pemilik usaha kerupuk Kemplang 999 mengaku, untuk memulai usahanya pada tahun 2001 silam, hanya bemodalkan Rp100 ribu.  Seiring perjalanan waktu usahanya terus berkembang dan saat ini meraih omset  mencapai Rp10-15 juta perbulan, dengan pendistribusian kerupuk hanya di pulau Karimun dan Tanjung Batu.
Wanita paruh baya ini mengaku, kegiatan yang mereka lakukan memang semata-mata melanjutkan perjuangan mereka dulu di Palembang, hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha kerupuk Kemplang 999 di Tanjungbalai Karimun.  Menggunakan bahan dasar tepung tapioka, telur, garam dan ikan tenggiri menghasilkan kerupuk dengan rasa ikan tenggiri dan sangat  gurih.

Usaha Kerupuk Raih Omset Belasan Juta Perbulan


"Pada awalnya memang sangat sulitnya, namanya juga buka usaha modal sendiri, hanya Rp100 ribu, dari modal itulah kami yakin jika pertolongan Tuhan itu ada, sekarang omset berkisar Rp10-15 jutaan perbulan. Untuk pendistribusiannya memang untuk sekarang ini hanya di karimun dan Tanjung Batu, pernah juga dulu ke Batam, Pinang namun ada beberapa kendala, makanya untuk saat ini kami hanya fokuskan dulu di Karimun ini," ujar Suprapti.

Kerupuk Kemplang 999 ini memang sangat di sukai masyarakat Karimun, dari rasanya yang enak dan gurih, terkesan juga dengan bungkus kerupuk yang sudah moderen.  Ada tiga jenis yang dihasilkan Suprapti, seperti jenis kerupuk kemplang 999 kecil warna putih harga perbungkusnya Rp9 ribu, kerupuk besar warna putih Rp9 ribu, sedangkan kerupuk kemplang 999 warna meras juga di bandrol dengan harga yang sama.

Sedangkan untuk produksi Suprapti mengaku, pihaknya setiap hari memproduksi kerupuk untuk ukuran kerupuk kecil perharinya bisa 800-900 bungkus, sedangkan untuk ukuran yang besar berkisar 600 bungkus, yang akan didistribusikan ke toko-toko (supermarket) di Karimun dan Tanjung Batu.

"Untuk kendalanya sih memang tidak ada, mungkin hanya pasokan ikan tenggiri saja. Sebab kami menggunakan ikan tenggiri, bukan ikan yang lain, jika pasokan ikan di pasar tidak ada, itulah kendalanya.  Namun sampai sekarang ini, kami inisiatif untuk stok ikan tenggiri, untuk harganya sendiri masih Rp35 ribu per kilogram pernah juga mahal mencapai Rp50 ribuan, dan setiap kali produksi kami butuh 110 kilogram. Untuk tepung tapioka sekali produksi berkisar 12 goni dengan ukuran 25 kilogram, harga pergoni  Rp150 ribu," ujar  Suprapti.

Apakah ada alat pemotong kerupuk yang murah awet efisien yang bisa digunakan untuk memulai merintis usaha kerupuk sendiri agar bisa sukses seperti diatas? ADA, klik Pemotongkeripik.com